Jumat, 28 Juni 2013

Kardus Cinta Dan kenangan indah Masa SMP



Tulisan ini di buat untuk mengikuti kompetisi menulis #CintaDalamKardus yang diadakan oleh @_PlotPoint.
Sampai tanggal 30 juni 2013.

Nama penulis :Putri Utami .S.
Username twitter :@Put3Rena_Grasti
EMAIL :Putrie_Filand@Yahoo.co.id


                           Kardus cinta dan kenangan indah masa SMP

Aku tak bisa menghitung berapa kali aku jatuh cinta,berapa kali aku patah hati,berapa kali aku berpacaran,berapa kali akhirnya hubungan ku putus di tengah jalan karena bosan,muak dengan kebohongan ataupun perselingkuhan.



Aku masih tersenyum simpul menatap layar laptop ku.Tak kusangka sudah hampir 2 jam aku chatting dengan seseorang.Seseorang yang telah lama berpisah denganku,tanpa ku sangka aku bertemu lagi dengan nya di dunia maya.

“Put....kamu masih di situ kan?” Layar chatting kembali memberi pesan.
Aku kembali mengetik tuts-tusts keyboard huruf-huruf ,dan mulai mengobrol dengan nya.
“ jadi benar kalau kamu sampai sekarang ini belum punya pacar?” Pertanyaan yang membuat ku bingung untuk membalas pesan nya ini.Haruskah aku jujur padanya,kalau sebenarnya baru saja aku putus dengan seseorang.
Aku ragu untuk bicara jujur dengan nya saat ini,Karena ini kali pertama nya aku mengobrol lagi dengan nya.Aku yakin,dia bukanlah seperti dia yang aku kenal duluh.Dia bukanlah bocah SMP yang duluh pernah berpacaran dengan aku.

Tiba-tiba laptop ku mati.Aku baru sadar,kalau charger laptop ku tertinggal di kantor.
Tak lama,ponsel ku berdering.Terlihat di layar nomer baru.Aku ragu untuk mengangkat,tapi tangan ku malah menekan tombol yes.
“Hey....kok mati sih?” Terdengar suara pria di ujung sana.
“Hallo puteri salju,masih di situ kah dirimu?”
Dan aku baru sadar kalau itu pasti dia,Adit.Dan baru aku ingat,kalau aku tadi memberikan no ponsel ku dengan nya waktu chatting.
“Oh sorry dit...Tadi laptopku low bath,Dan chargerku tertinggal di kantor”Jawabku.
“Aku masih butuh jawaban kamu tadi kok....”tanyanya
“Yang mana?” ujarku pura-pura tak paham maksudnya.
“Yang tadi,yang kamu bilang kalau kamu belum punya pacar lagi..Apa memang kamu masih mencari sosok seperti aku?” Ujarnya.
Pertanyaan dia seperti mematikan persendian ku hari ini.Aku bingung untuk menjawab “Ya atau tidak”
Diantara jawaban “Ya atau tidak aku nanti” Pasti akan ada pertanyaan baru dari dia.Dan aku memang sedang tidak ingin membahas apapun yang menyangkut soal hati aku saat ini.

**

Pertemuan aku dengan adit di dunia maya membuat aku kembali mengingat semua rekaman-rekaman masa laluku.
Aku dan adit sekolah di sekolah menengah pertama yang terkenal di kota ku.Kami berasal dari keluarga yang berbeda.
Adit adalah anak dari keluarga yang mapan dan lebih dari berkecukupan.Sedangkan aku adalah anak dari keluarga yang biasa saja.
Adit terlahir sebagai anak yang beruntung.Dengan wajah yang tampan,kulit putih,dan kecerdasan yang sedikit menonjol.Dia aktif di kegiatan sekolah seperti basket  juga organisasi siswa intrasekolah.
Sedangkan aku.
Aku tak pernah aktif dalam kegiatan sekolah apapun.Aku hanya aktif menyendiri di sebuah perpustakaan.Membaca ekslopedia,cerita rakyat.
Selain itu,aku hanya bergaul dengan anak-anak yang dari golongan biasa saja,sama seperti aku.
Aku pernah 1 tahun sekelas dengan adit di kelas 1.
Setahun di kelas yang sama,namun kami sama sekali tak pernah menyapa.Aku memang sesekali memperhatikan dia.Dia yang lebih suka bergabung dengan teman-teman nya.Dia yang lebih suka berdiri di depan pintu masuk kelas,dan membuat aku segan untuk keluar kelas.
Sampai akhir kami naik ke kelas dua,dan tidak sekelas lagi.Membuat aku pun jarang bertemu dengan dia.Kadang-kadang kami bertemu saat istirahat sekolah.Namun,saat berpapasan pun dia tak pernah melihat ku.Jangan kan menyapa,senyum pun tidak.
Bahkan pernah sekali,adit satu angkutan umum dengan ku,saat itu mungkin supirnya telat menjemputnya.Duduk bersebelahan dengan nya membuat jantungku berdegup kencang.Aku ingin sekali menyapanya saat itu,Namun saat kulirik dia sepertinya adit memang terlahir bukan untuk menjadi teman ku.

Hari berganti hari,namu adit tetaplah adit.Aku tak pernah punya kesempatan untuk bisa jadi teman nya.
Namun,ternyata di kelas 3.Tuhan berkata lain.

“Bisa nulis arab ga?” Aku benar-benar terkejut saat aku lihat adit sudah berdiri di depan mejaku.
Dan untuk pertama kali nya dia berbicara kepadaku.Aku bingung untuk mengucap kata “iya”saat itu.Jantungku seperti nya berhenti sejenak saat itu.
Aku menatapnya,Dan akhirnya hanya sebuah anggukan yang aku lakukan untuk menjawab nya.
Dan untuk pertama kalinya,aku melihat adit tersenyum kepadaku.Seperti mimpi namun nyata,Aliran darahku pun berhenti sejenak.Aku seperti mati mendadak saat itu.
“Nanti pas istirahat aku ambil ya....”Ujarnya dan meninggalkan kelasku.

Sebelum bel berbunyi,Tugas adit pun selesai.Aku lega menatap buku nya.Dan tertera lah nama “Aditya wahyu”.
Masih dengan rasa tak percaya,hari ini,di kelas ini,sebelum pukul 07.00 seorang adit menyapa puteri.
Masih dengan lamunan yang membuat aku melayang ke sebuah khyalan indah.Bahagia layaknya anak kecil yang mendapat kado terindah di hari ulang tahun nya.

Aku keluar kelas saat istirahat.Namu di depan pintu adit sudah menunggu ku.
“Sudah selesai...?”Tanyanya.
Aku segera kembali ke bangku ku dan mengambil buku adit yang aku taruh di bawah meja.
Dia memeriksa buku nya dan tersenyum.”Makasih ya...”
Dia mengeluarkan uang dari saku nya,dan memberikan kepadaku,namun aku menolaknya “Aku ikhlas kok ngerjain nya” Dia menatap ku bingung.Dan untuk pertama kali nya juga aku menggenggam telapak tangan nya.

Setelah kejadian hari itu.Sikap adit padaku jadi sedikit berubah.Dia sering senyum jika melihat ku walau berada jauh dari dia.Bahkan pernah saat aku mengantri di kantin.Dia membelikan ku roti dan minuman dingin.”Ambil aja..Aku ikhlas kok” ujarnya seperti mengulang kembali perkataan ku saat di kelas waktu itu.
Keakraban ku dan adit pun makin membaik.Dia sering memintaku mengerjakan tugasnya menulis arab.Aku jadi paham perkataan “TIDAK ADA MANUSIA YANG SEMPURNA”.Seperti hal nya adit.Dia memang jago dalam semua mata pelajaran,tapi tidak di pelajaran agama.

Dan kejadian menyedihkan pun terjadi.Aku memang phobia dengan unggas,dan apapun mengenai unggas.Aku juga alergi terhadap bulu unggas.Termasuk kemoceng atau bulu ayam.Ini membuat kegemaran teman-temanku yang senang mengusilin ku.Mereka membully ku,manakut-nakuti ku,dan membuat aku menjadi takut untuk ke sekolah.Mereka menganggap ketakutan ku akan unggas sebagai lelucon.Padahal keisengan mereka membuat dampak psikologis yang buruk terhadapku.
Aku menjerit histeris,saat ku temukan banyak bulu kemoceng yang ada di buku pelajaran ku.Bahkan di tasku pun penuh bulu-bulu yang entah dari mana mereka dapatkan setelah kemoceng di kelas ku gundul karena habis untuk menerorku.
Di kerah bajuku pun mereka selipkan bulu-bulu itu tanpa aku sadari.
Dan yang lebih ekstrim lagi,aku menjerit saat pelajaran matematika karena teman ku yang berada di belakang bangku ku dengan sengaja menyenggolkan kakiku sehelai bulu ayam jago yang panjang dan membuat ku sangat ketakutan.
Kejadian itu membuat aku di hukum oleh guru matematika ku.
Aku berdiri di luar kelas, depan kelas nya adit.Karena guru matematika ku menghukum ku untuk tidak mengikuti pelajaran nya pada hari itu.Badanku lemas dan mataku sembab.Aku sudah ingin berhenti saja dari sekolah ku kalau tidak ingat ini adalah tahun terakhir aku berada di sekolah ini.Karena tahun depan,aku akan masuk sekolah menengah umum.
Aku melihat ke arah kelas adit.Kelas unggulan,tempatnya anak-anak pintar sedang sibuk memperhatikan papan tulis dan guru yang sedang menerangkan pelajaran.Dan ternyata adit melihat ke arah ku.Dia melihat ku dengan bingung,karena aku duduk di dekat pintu kelasnya sendirian ,saat semua siswa sedang belajar aktif,dan mungkin juga dia melihat kesedihan dari mataku.Entahlah hari itu tatapan mata adit kepadaku membuat aku sedikit tenang.

Ternyata hukuman kepadaku itu,tidak membuat teman-teman ku iba.Mereka makin asyik membully ku.Mungkin bagi mereka aku adalah gadis cengeng yang bisa di jadikan boneka mainan untuk mereka.Bahkan tak hanya bulu ayam yang mereka jadikan alat untuk membuat si boneka hidup ini menangis.Tapi,seorang anak culun bernama Nova,mereka jadikan guyonan untuk di jodohkan kepadaku.
Aku merasa sangat tersiksa di kelas 3 ini.Mereka anak-anak orang kaya,dan juga teman-teman nya adit adalah anak-anak sombong yang punya hobby jahat.
Tak ada yang berani melawan keusilan mereka kepadaku.

Aku keluar kelas dengan perasaan sangat sakit.Teman sebangku susi membantu ku membersihkan bulu-bulu ayam di tas ku.
“Ini masih ada di leher kamu...” Adit mengambil sehelai bulu yang menempel di kerah bajuku.Aku membalik-balikkan tubuhku.Dan adit berusaha juga untuk menceck apakah masih ada bulu yang menempel di tubuhku.
“Makasih ya...”ujarku.
“Mestinya kamu jangan terlihat takut kaya gini,mereka jadi semakin berani ngerjain kamu...” Adit melihat ke arahku,kemudian membantu memasukkan buku-buku ke tas ku.
Adit meninggal kan ku dan susi sambil memegang bahu ku.
“Udah jangan sedih..”ucapnya dan berlalu.

~`````~
Esoknya seperti biasa,kejadian itu pun terus terulang.Namun adit yang biasanya cuek selalu membantu ku membersihkan buku-buku ku dari bulu.
Bahkan,kali ini adit mengajak ku pulang bareng.
“Pulangnya bareng ya put...”Ujarnya selesai memasukkan buku ku ke tas.

~’’~
Rasa tak percaya dan di luar dugaan ku.Akhirnya aku dan adit semakin berteman dekat.Bukan hanya itu,kami sudah seperti sepasang merpati yang tidak terpisahkan.
Namun yang aku sesalkan,Mengapa kebersamaan kami terjadi saat kami menginjak di kelas 3.Saat di mana kebersamaan kami hanya akan di hitung dengan bulan.

Dan kejadian yang paling aku takutkan pun terjadi.
Pengumuman kelulusan pun terpampang di mading sekolah.Aku dan adit pun dinyatakan lulus.
“Kita daftar di SMAN2 kan?”Tanya adit padaku.
“Kita.....itu artinya?”Batinku..Ternyata adit berniat mendaftarkan dirinya untuk satu sekolah lagi dengan ku,Aku sangat bahagia saat itu.Tandanya kami berdua tak terpisah.
Tapi,kebahagiaan ku dan harapan ku untuk satu sekolah dengan adit pun runtuh.Kecerdasan IQ aku tak sebanding dengan adit.

“Kita langsung ke sekolah lain”ujar ayah langsung melipat map yang berisi ijazah dan Nem ku juga selembar surat yang menyatakan kalau aku tidak diterima di SMAN2.
Tanpa sempat bertemu dengan adit,aku langsung megikuti ayah pergi dari sekolah itu dan mencari sekolah swasta yang bisa menerima aku.


****
“Put....Are u okay...”Terdengar suara adit ari ponsel ku.Aku langsung tersadar dari lamunan ku.
“Aku ngantuk dit..Bisa kan lanjut besok lagi..”Ujarku.
Aku langsung mematikan telepon tanpa mengucap kata lain nya.
Entahlah,saat ini aku ingin tidur dan bermimpi indah.Mungkin bermimpi kembali ke masa kecilku.Di mana semuanya mudah.

~”~

Aku tahu,tak mudah memang berada di posisi saat ini.Aku memang bahagia menemukan cinta pertama ku.Seseorang yang menerima aku apa adanya.Seseorang yang terlalu sempurna menurutku,dengan tingkah lugu masa kecilku.Namun kenyataan nya.
Hidup tidaklah mudah seperti saat aku masih kecil,saat dimana aku dan adit hanya memikirkan hari ini dengan segudang PR dan tugas sekolah,dan kejahilan teman-teman sekelasku yang juga teman adit.
Aku memang takkan pernah menemukan orang lain selain adit.Aku tak bisa menghitung berapa kali aku jatuh cinta,berapa kali aku patah hati,berapa kali aku berpacaran,berapa kali akhirnya hubungan ku putus di tengah jalan karena bosan,muak dengan kebohongan ataupun perselingkuhan.
Tapi,kembali lagi...Kami duluh memang masih terlalu kecil untuk melakukan kebohongan,perselingkuhan atau merasakan muak juga bosan.
Kami duluh,,Cuma sepasang anak kecil yang merasakan cinta monyet.Cinta yang tak pernah tahu akan berakhir di pelaminan atau tidak.

~”~
Aku menatap adit saat ini.
Hari ini adalah hari pertemuan kami.Di mana setelah 10 tahun yang lalu kami berpisah.
“Kamu tahu put,aku mencoba nyari kabar kamu..tapi ga ada satu pun yang ngasih tahu aku alamat rumah kamu waktu itu..”adit mulai membuka pembicaraan di sebuah restoran cepat saji.
“Aku putus asa put,aku ngerasa kamu sudah bohongi aku.”lanjutnya.
Aku hanya diam.Aku bingung harus berkata apa saat ini,Aku merasa bersalah sekaligus menyesal.
“Apa aku mesti mengembalikan waktu dit,agar semuanya bisa kembali seperti semula dit..”
Adit menggeleng mendengar ucapan ku.
“Apa kamu masih cinta aku....”Tanyanya.
Aku langsung mengaihkan pembicaraan ku.
“Aku tidak di terima di SMAN2 dit,aku depresi dan malu sama diriku juga sama kamu.Aku merasa ga pantas untuk dekat dengan kamu dit.Kamu dan aku tuh beda.”
“Aku ga nanya itu....?”Adit kembali menatap mataku.
Tatapan matanya membuat aku tak sanggup berkata.Bagiku,tak ada yang berubah darinya.Dia tetap seperti adit yang duluh.Walaupun dia bukanlah Adit yang lugu dengan tampang polos nya namun sedikit sombong.Tapi,matanya dan keningnya yang datar membuat aku selalu merasa nyaman,terutama saat matanya yang teduh mentapku dengan penuh tanya.
“Kamu masih cinta aku kan put.....?”Adit menggenggam tangan ku.
Aku lansung melepaskan genggaman nya.
“Gimana dengan sekar..?”
Sekar adaah nama tunangan adit.Aku tahu sekar dari foto-foto yang adit sebarkan di akun facebook nya.
“Aku bisa memutuskan sekar hari ini juga,kalau kamu memang masih menerima aku...”
Aku menggeleng lemah mendengar jawaban adit.Tak terasa air mata pun menetes.
Aku pernah berada di posisi sekar saat ini.
Saat dimana aku ketahui pacarku dion memutuskan ku,karena dia merasa masih mencintai mantan istrinya.
Dan hari ini,sekara akan merasakan perasaan sakit hatiku yang pernah aku rasain dengan dion.

“Aku ga sekejam itu dit...”
Adit kembali ingin mengenggam jemariku,namun aku lansung menjauhkan tangan ku.
“Apa arti hubungan kamu selama ini dengan sekar.Kalian sudah berpacaran lama dit,kalian sudah punya komitment,dan kalian sudah terbiasa bersama..Kamu jangan memakai ego mu,pakai hatimu juga otak mu”
Aku segera mengambil tas ku dan beranjak meninggalkan adit.


~”~
Taksi membawaku pergi dari tempat dimana aku dan adit membawa hati kami kembali.Namun aku tahu hati aku juga mengalir bersama otak ku,dan pikiran ku pasti tahu yang terbaik untuk aku juga adit.
Aku juga percaya kalau adit akan memakai otak nya dan lebih peka memahami apa yang baru saja terjadi dengan kami.
Aku lepaskan sim card dari hape ku.Aku ingin kembali pergi dari kehidupan adit.
Aku juga tak kan aktif lagi di dunia maya.Sampai suasana nya menjadi tenang.
Ku pegang sebuah kardus besar yang adit berikan padaku tadi.
Beberapa kertas usang dengan puisi indah nya.Beberapa amplop surat yang tidak pernah terkirim ke rumah ku.Boneka beruang yang aku inginkan saat aku berulang tahun yang ke 14.Buku tulis nya,yang semua nya adalah tulisan arab hasil tangan ku.
Aku menghela napas.Entah kemana kenangan dalam kardus ini akan aku simpan dengan rapih,serapih cerita cinta kami berdua.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar