Jumat, 31 Mei 2013

PAKET DARI TUHAN

**Kolaborasi Putri Renata dan Putri Widya





PAKET DARI TUHAN

Aku melipat kertas menjadi perahu perahu kecil,kemudian aku menaruh nya di air yang mengalir,aku biarkan kertas itu terbawa air dan pergi..
Sepertinya hatiku pun merasakan hal yang sama,saat ini aku biarkan semua kenangan mu pergi terbawa masa lalu,entah kemana......

Burung elang masih terbang bebas di angkasa,dan saat ini hatiku pun sama,terbang,bebas,dan lepas..
“Kamu yakin dengan semua ini ren...”Vina mulai bertanya kepadaku,sahabat ku yang paling tahu bagaimana aku jungkir balik mempertahankan rasa ini selama 4 tahun,dengan mengorbankan perasaan ku sendiri demi mendapatkan cinta dari seorang laki-laki yang tak pernah sedetikpun memikirkan ku atau bahkan tak pernah secuil pun perduli dengan perasaan ku.

Aku diam mematung,tanpa tahu jawaban pasti.
Aku takut dengan jawaban ku sendiri,aku takut akan kejadian yang terjadi nanti.
Kebiasaan terluka dan kebiasaan di kecewakan,membuat aku jadi perempuan yang seperti sekarang ini.

Aku perempuan yang baru berumur 24 tahun,tapi dengan pengalaman cinta sejak berumur 20 tahun,membuat aku menjadi pribadi yang terlihat kuat dari luar,padahal sebenarnya rapuh.
Bagaimana tidak?Aku seperti halnya perempuan lain,ingin di cintai,ingin di hargai,dan ingin di mengerti.
Namun kenyataan nya, aku mendapatkan hal yang terbalik dari semua impian perempuan-perempuan lain nya.

3 Minggu Kemudian
**
Bangku taman,tempat pertama kali nya aku bertemu dengan dhani,terlihat kosong.
Entahlah hari ini aku ingin duduk di tempat ini,setelah 21 hari aku sudah tak bisa tahu kabar dhani.Jujur,aku rindu dia.
Aku rindu wajahnya yang teduh,walau terkadang dia terlihat sangat menyebalkan jika menyuruhku dan mengintimidasi aku.
“Aku bosan dhan,aku bosan dengan semua nya..”
Ini lah kata-kata yang aku ucapkan pertama kali nya sebagai ungkapan kekesalan ku dengan dia.
 21 hari yang lalu,setelah ratusan hari kita lewati bersama.
“Kenapa,ada pria lain selain aku?”
Pertanyaan inilah yang selalu membuat aku malas bertengkar hebat dengan dhani.kenapa dia selalu menganggap perubahan sikap aku ,juga perubahan ucapan aku, menandakan aku punya seseorang selain dia.
Berfikirkah dia?
Selama ini,aku tak pernah mengorek-ngorek apapun yang dia lakukan di belakang ku,Walau kadang kecurigaan yang aku rasa itu, menjadi sebuah kebenaran nyata.
Berfikirkah dia?
Betapa sakit hati aku,saat aku melihat perempuan lain berada di kamar kost nya hanya menggunakan selimut,dengan baju yang tergeletak di lantai kamarnya.
Berfikirkah dia?
Seandainya dia berada di posisi aku,menjadi sebuah patung bernyawa,atau lebih tepatnya boneka barbie nya,yang selalu tak pernah di perhatikan perasaan nya,hanya di perhatikan bentuk luarnya saja.

Sadarkah dia?
Kalau aku ini Manusia....Bukan benda mati.

Aku memang meninggalkan dhani pada saat itu,aku tak memberi alasan yang kuat kepada nya.Karena aku tahu,percuma menjelaskan semua nya,karena semestinya tanpa perlu di jelaskan dia sudah tahu.
Bukan kah seorang kekasih dapat membaca isi hati pasangan kekasihnya dari sorot matanya.Dan hubungan aku dan dia bukanlah hubungan yang bisa dihitung dengan hari.
Bisakah dia membaca?Seperti aku yang selalu tahu apa arti dari binar binar wajahnya juga sorot mata nya.
Dan,dari situ aku pun sadar,kalau selama ini dhani tak pernah mencintaiku.
Dia hanya menjadikan ku tempat pelampiasan nafsu nya,
Tempat berteduh di kala dia merasa kehujanan dalam maya,tempat di mana dia ingin menenangkan diri nya saja.
“Kamu di sini ren....?”Vina memegang pundak ku.
“Aku tahu ren,kalau sebenarnya hatimu tidak bisa melakukan ini,tapi ren..kasian hati kamu,dia juga butuh bahagia,kamu jangan menyiksa nya,hati kamu ini titipan tuhan ren...”Vina mencoba menasehatiku.Aku memeluk vina sambil menangis terisak.

36 Minggu Kemudian

***

Aku melipat kertas kertas dan kembali membawa nya ke tempat air mengalir..
Namun,sebuah tangan mengambil perahu kertas itu.
“Ikut aku...”Seorang laki-laki dengan wajah yang asing bagiku menarik ku,aku berontak dan ingin teriak rasanya..
Dia menarik aku ke dalam sebuah sedan,dan membawa aku pergi entah kemana.
Rasanya aku ingin menjerit,namun pita suaraku sepertinya terkunci.

****
Aku terbangun,dan kepalaku terasa pusing.Aku lihat ruangan yang tidak asing bagiku.Kamarku.
Dan tak lama pria yang menarik ku ke sedan tadi mendekati ku.
“Kamu sudah sadar sayang.....?”Dia memegang pundak ku,dan sepertinya ingin memeluk ku.
Aku menghempaskan tangan nya.
Dan berteriak,kepala ku kembali pusing dan tak sadarkan diri.

Kembali aku terbangun,aku lihat pia itu tertidur di sampingku,di samping ranjang ku.
Aku ingin mengusir nya,namun naluri ku merasa dia bukan orang jahat.Tapi,kenapa dia berada di kamar ku dan tidur diranjang ku.
Aku mencoba bangun dari ranjang,aku ingin berlari keluar dan menemui orang-orang yang aku kenal.
Begitu aku mendekati pintu,aku menjatuhkan bingkai foto.
Dan pria itu terbangun dari tidurnya,dia hanya duduk di pinggir ranjang melihat aku membereskan kaca bingkai yang berserakan di lantai.
Aku terkejut melihat dua orang pasangan yang ada di foto itu.
Aku dan pria yang dia atas ranjang itu.
Entah kapan aku bisa berfoto dengan nya dengan pakaian pengantin adat sunda.
Tapi,sepertinya foto itu asli bukan editan.
Aku terduduk di lantai dengan kebingungan,pria itu pun tak lama turun dan mendekati ku,kemudian dia memeluk ku.
Awalnya aku ingin berontak,namun entah kenapa pelukan nya sangat membuat aku tenang.


Aku kembali duduk di kursi taman,namun kali ini tidak sendiri.Seorang pria bernama adit menemani ku saat ini.
Dia tidak hanya menemaniku,tapi menceritakan apa saja yang dia tahu,bahkan semua yang awal nya aku lupa,aku ingat kembali.

“Ren,kamu amnesia....kamu jatuh dari tangga waktu itu..”
Aku benar-benar tidak percaya,kapan aku terjatuh,kenapa aku tejatuh,dan kenapa adit tahu semuanya.
“Dokter bilang kalau amnesia kamu bisa jadi selamanya,tapi aku yakin kamu bisa ingat semuanya ren,cinta kita terutama....”Adit menggenggam tangan ku.
“Aku...aku benar-benar ga ingat apapun dit..”Pertama kali nya aku menyebut nama pria ini,dan pertama kalinya juga aku melihat seorang pria dengan mata yang berkaca kaca,dan tak lama air mata pun mengalir di pipinya.
Aku menghapus air matanya.Dia tersenyum dan memegang tangan ku.

Aku kembali di ajak ke suatu tempat,dia meyuruhku duduk di pinggiran air sungai kecil yang mengalir.
“Pertama kali kita bertemu di sini ren,saat itu kita sama-sama menenggelamkan perahu yang terbuat dari kertas seperti itu...”Dia menunjuk seorang anak kecil yang sedang bermain perahu yang terbuat dari kertas.
Aku mencoba mengingat,tapi entah kenapa ingatan ku malah kembali ke dhani.
“Kamu pasti ingat dhani kan ren?”
“Kamu mau ketemu dhani?”
Pertanyaan yang semestinya tak perlu jawaban iya dari ku.
Aku memang ingin bertemu dhani sekarang,karena yang aku ingat jelas hanya dhani,cinta yang pernah aku pertahanin,cinta yang sebenarnya tak pernah punya hati bahkan tak berbentuk hati.

Adit mengantar aku ke sebuah rumah sakit,adit menunjuk ke suatu ruangan.Sepertinya dia menyuruhku masuk sendirian ke dalam ruangan itu.
Aku masuk dan melihat dhani tergeletak lemah,badan nya kurus.
Dia melihat ku,namun membuang muka nya.
Tak sampai 5 menit,aku berlari ke luar ruangan,
Dan dengan sigap adit sudah mendekap ku,dan aku kembali terisak.

*****
Akhirnya aku harus menerima kenyataan yang sebenarnya.Aku memang amnesia,adit adalah suamiku.
Aku memang pernah mencintai nya,setelah rasa cinta kepada dhani sedikit berkurang.
Vina menerangkan cerita dengan panjang lebar.Dia menerangkan beberapa foto.Mulai dari foto pernikahan ku dengan adit yang katanya vina yang mengatur nya,sampai acara bulan madu pun,vina yang memilihkan tempatnya untuk ku.
“Dhani kena AIDS ren...”Vina melihat ke arahku.
“Aku tahu kok vin,adit tadi siang membawa ku ke sana...”
“Ren,tuhan tahu kalau dia bukan yang terbaik buat kamu...”
“Dan tuhan tahu kalau aditlah orang yang tepat untuk ku,walau bukan orang yang aku mau..dan sekarang aku sadar,tuhan maha tahu,bahkan saat ini aku mau mencintai adit setulusnya....”
Aku menarik nafas lega,dan hari ini ingatan ku memang belum pulih benar,tapi rasa cintaku pada adit perlahan-lahan mulai pulih.
Hatiku sudah lama sakit,dan aditlah pengobatnya.

Aku mulai melangkah kembali menempuh tujuan hidupku,dengan adit,dengan suamiku.
Seseorang yang dengan setia menemaniku.
Aku tahu,kalau tidak ada pengorbanan yang sia-sia,karena tuhan tahu apa yang sudah kita lakukan,seberapa berat perjuangan ku selama 4 tahun,demi cinta semu.
Dan sekarang aku menemukan segalanya.
Cinta,kasih,bahagia,sayang,dan semua paket berbentuk hati buat ku sekarang benar-benar dari tuhan,dan aku berjanji akan menjaga pemberian tuhan ini...........

                   ^_^
NB:
Cerpen ini di tulis dari kutipan beberapa perasaan wanita..Buat Sahabat MAYA ku @Putri Widyasari thanks yaah,Kolaborasi tulisan kita pakai hati.
Sahabat maya yang belum pernah bertemu,tapi selalu mempunyai kesamaan.
Mulai dari nama yang sama dan hobi menulis kisah cinta yang sama.

Kolaborasi  @Putri Renata (@Put3Rena_Grasti)
             Dan
            @Putri Widyasari(@Puttrie3) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar