*Surat Untuk
istri Mantan Pacarku.....
Maaf jika
tiba-tiba surat ini mengganggumu.
Kamu pasti mengenal aku bukan?
Aku perempuan yang beberapa tahun lalu pernah berusaha mempertahankan hubungan ku dengan kekasihku...Kekasihku...yaa kekasihku yang akhirnya malah menikahimu.
Kamu pasti mengenal aku bukan?
Aku perempuan yang beberapa tahun lalu pernah berusaha mempertahankan hubungan ku dengan kekasihku...Kekasihku...yaa kekasihku yang akhirnya malah menikahimu.
Aku rasa kamu
adalah pemenang dan pencundang.Saaat dimana aku dan dia yang sekarang telah
syah menjadi suamimu itu sudah berencana akan membangun keluarga dalam ikatan
pernikahan,kamu datang layaknya penolong dengan hebat masuk ke celah-celah hati
seseorang yang sedang bimbang dalam menentukan pilihan hidupnya,antara menikahi
perempuan yang sudah dia cintai selama 3 tahun lebih atau mengikuti pilhan
keluarganya menikahi perempuan yang terlihat baik dimata keluarganya.
*Boleh aku
menarik nafas sebentar sebelum melanjutkan.....
Aku rasa ada yang
salah saat itu.Aku yang mati-matian bertahan dan mempertahankan hubungan ku
dengan nya,ternyata tak bisa mengelak kenyataan yang mereka bilang “Bukan
Jodohku”.
Sekarang aku
sudah yakin dan mencoba ikhlas dengan semuanya.Tooh seberapa kuatnya pertahanan
ku untuk menyelamatkan hubungan ku,tuhan sudah memilihkan pemenang nya yaitu
kamu,walau saat itu aku berfikir kamu itu pecundang.
Entah dosa apa yang aku perbuat duluh,hingga aku harus merelakan seseorang yang aku cintai dan yang mencintai ku menjadi milik orang lain.
Entah apa yang dipikiran mu saat duluh,hingga kamu tanpa rasa iba sedikitpun kepada ku mencoba merebut apa yang sudah aku perjuangkan selama 3 tahun itu.
Entah dosa apa yang aku perbuat duluh,hingga aku harus merelakan seseorang yang aku cintai dan yang mencintai ku menjadi milik orang lain.
Entah apa yang dipikiran mu saat duluh,hingga kamu tanpa rasa iba sedikitpun kepada ku mencoba merebut apa yang sudah aku perjuangkan selama 3 tahun itu.
Buatmu,,Istri
mantan pacarku......Aku berharap tak sekalipun bertemu kamu lagi.Cukup sekali
aku bertemu kamu duluh.
Surat ini mungkin takkan pernah sampai kepadamu,tapi kepada yang sudah membaca surat ini.Aku harap janganlah pernah sekalipun merebut kebahagiaan orang lain,apalagi jika kamu perempuan dan yang kamu rebut kebahagiaannya adalah seorang perempuan juga.
Surat ini mungkin takkan pernah sampai kepadamu,tapi kepada yang sudah membaca surat ini.Aku harap janganlah pernah sekalipun merebut kebahagiaan orang lain,apalagi jika kamu perempuan dan yang kamu rebut kebahagiaannya adalah seorang perempuan juga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar