Teh di teko kaleng yang kita bagi berdua. Denting sendok gula. Matamu
yang berbinar. Ceritamu yang penuh semangat. Gelakmu yang lepas.
Celotehmu yang selalu menerbitkan senyum. Kau tak tahu betapa mudahnya
kau untuk dicintai.
Susu hangat yang kau sesap perlahan. Pandanganku yang mengikuti
langkahmu di sela rintik hujan. Cangkir jahe yang kau dorong ke arahku
supaya bisa kucicipi duluan. Kuah panas yang mengepul di piring beling.
Senandung bocah pengamen yang mengiringi suapan demi suapan.
Wangi tubuhmu. Bidang dadamu. Bulu-bulu kasar di lenganmu. Gelitik jemarimu. Janggutmu yang tumbuh pendek-pendek.
Tawaku. Napasmu. Gumamku. Bisikanmu. Geliat kita. Segala yang ingin kusimpan tentang kita.
Aku mengingat mimpi-mimpi yang kau bintangi. Kau selalu jadi pemain
utama. Aku penonton yang mengagumimu. Tak perlu ada figuran, karena kau
sempurna berdiri sendiri.
Rinduku tak punya suara, dan ia mewujud tanpa aksara. Aku mencintaimu
dari tempatku berada. Tanpa engkau perlu tahu. Karena dalam
ketaktahuanmu tersimpan damai.
Kusayangi kau sebatas punggung. Itu sudah cukup.
Jenny jusuf ^_^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar