Jumat, 31 Mei 2013

PAKET DARI TUHAN

**Kolaborasi Putri Renata dan Putri Widya





PAKET DARI TUHAN

Aku melipat kertas menjadi perahu perahu kecil,kemudian aku menaruh nya di air yang mengalir,aku biarkan kertas itu terbawa air dan pergi..
Sepertinya hatiku pun merasakan hal yang sama,saat ini aku biarkan semua kenangan mu pergi terbawa masa lalu,entah kemana......

Burung elang masih terbang bebas di angkasa,dan saat ini hatiku pun sama,terbang,bebas,dan lepas..
“Kamu yakin dengan semua ini ren...”Vina mulai bertanya kepadaku,sahabat ku yang paling tahu bagaimana aku jungkir balik mempertahankan rasa ini selama 4 tahun,dengan mengorbankan perasaan ku sendiri demi mendapatkan cinta dari seorang laki-laki yang tak pernah sedetikpun memikirkan ku atau bahkan tak pernah secuil pun perduli dengan perasaan ku.

Aku diam mematung,tanpa tahu jawaban pasti.
Aku takut dengan jawaban ku sendiri,aku takut akan kejadian yang terjadi nanti.
Kebiasaan terluka dan kebiasaan di kecewakan,membuat aku jadi perempuan yang seperti sekarang ini.

Aku perempuan yang baru berumur 24 tahun,tapi dengan pengalaman cinta sejak berumur 20 tahun,membuat aku menjadi pribadi yang terlihat kuat dari luar,padahal sebenarnya rapuh.
Bagaimana tidak?Aku seperti halnya perempuan lain,ingin di cintai,ingin di hargai,dan ingin di mengerti.
Namun kenyataan nya, aku mendapatkan hal yang terbalik dari semua impian perempuan-perempuan lain nya.

3 Minggu Kemudian
**
Bangku taman,tempat pertama kali nya aku bertemu dengan dhani,terlihat kosong.
Entahlah hari ini aku ingin duduk di tempat ini,setelah 21 hari aku sudah tak bisa tahu kabar dhani.Jujur,aku rindu dia.
Aku rindu wajahnya yang teduh,walau terkadang dia terlihat sangat menyebalkan jika menyuruhku dan mengintimidasi aku.
“Aku bosan dhan,aku bosan dengan semua nya..”
Ini lah kata-kata yang aku ucapkan pertama kali nya sebagai ungkapan kekesalan ku dengan dia.
 21 hari yang lalu,setelah ratusan hari kita lewati bersama.
“Kenapa,ada pria lain selain aku?”
Pertanyaan inilah yang selalu membuat aku malas bertengkar hebat dengan dhani.kenapa dia selalu menganggap perubahan sikap aku ,juga perubahan ucapan aku, menandakan aku punya seseorang selain dia.
Berfikirkah dia?
Selama ini,aku tak pernah mengorek-ngorek apapun yang dia lakukan di belakang ku,Walau kadang kecurigaan yang aku rasa itu, menjadi sebuah kebenaran nyata.
Berfikirkah dia?
Betapa sakit hati aku,saat aku melihat perempuan lain berada di kamar kost nya hanya menggunakan selimut,dengan baju yang tergeletak di lantai kamarnya.
Berfikirkah dia?
Seandainya dia berada di posisi aku,menjadi sebuah patung bernyawa,atau lebih tepatnya boneka barbie nya,yang selalu tak pernah di perhatikan perasaan nya,hanya di perhatikan bentuk luarnya saja.

Sadarkah dia?
Kalau aku ini Manusia....Bukan benda mati.

Aku memang meninggalkan dhani pada saat itu,aku tak memberi alasan yang kuat kepada nya.Karena aku tahu,percuma menjelaskan semua nya,karena semestinya tanpa perlu di jelaskan dia sudah tahu.
Bukan kah seorang kekasih dapat membaca isi hati pasangan kekasihnya dari sorot matanya.Dan hubungan aku dan dia bukanlah hubungan yang bisa dihitung dengan hari.
Bisakah dia membaca?Seperti aku yang selalu tahu apa arti dari binar binar wajahnya juga sorot mata nya.
Dan,dari situ aku pun sadar,kalau selama ini dhani tak pernah mencintaiku.
Dia hanya menjadikan ku tempat pelampiasan nafsu nya,
Tempat berteduh di kala dia merasa kehujanan dalam maya,tempat di mana dia ingin menenangkan diri nya saja.
“Kamu di sini ren....?”Vina memegang pundak ku.
“Aku tahu ren,kalau sebenarnya hatimu tidak bisa melakukan ini,tapi ren..kasian hati kamu,dia juga butuh bahagia,kamu jangan menyiksa nya,hati kamu ini titipan tuhan ren...”Vina mencoba menasehatiku.Aku memeluk vina sambil menangis terisak.

36 Minggu Kemudian

***

Aku melipat kertas kertas dan kembali membawa nya ke tempat air mengalir..
Namun,sebuah tangan mengambil perahu kertas itu.
“Ikut aku...”Seorang laki-laki dengan wajah yang asing bagiku menarik ku,aku berontak dan ingin teriak rasanya..
Dia menarik aku ke dalam sebuah sedan,dan membawa aku pergi entah kemana.
Rasanya aku ingin menjerit,namun pita suaraku sepertinya terkunci.

****
Aku terbangun,dan kepalaku terasa pusing.Aku lihat ruangan yang tidak asing bagiku.Kamarku.
Dan tak lama pria yang menarik ku ke sedan tadi mendekati ku.
“Kamu sudah sadar sayang.....?”Dia memegang pundak ku,dan sepertinya ingin memeluk ku.
Aku menghempaskan tangan nya.
Dan berteriak,kepala ku kembali pusing dan tak sadarkan diri.

Kembali aku terbangun,aku lihat pia itu tertidur di sampingku,di samping ranjang ku.
Aku ingin mengusir nya,namun naluri ku merasa dia bukan orang jahat.Tapi,kenapa dia berada di kamar ku dan tidur diranjang ku.
Aku mencoba bangun dari ranjang,aku ingin berlari keluar dan menemui orang-orang yang aku kenal.
Begitu aku mendekati pintu,aku menjatuhkan bingkai foto.
Dan pria itu terbangun dari tidurnya,dia hanya duduk di pinggir ranjang melihat aku membereskan kaca bingkai yang berserakan di lantai.
Aku terkejut melihat dua orang pasangan yang ada di foto itu.
Aku dan pria yang dia atas ranjang itu.
Entah kapan aku bisa berfoto dengan nya dengan pakaian pengantin adat sunda.
Tapi,sepertinya foto itu asli bukan editan.
Aku terduduk di lantai dengan kebingungan,pria itu pun tak lama turun dan mendekati ku,kemudian dia memeluk ku.
Awalnya aku ingin berontak,namun entah kenapa pelukan nya sangat membuat aku tenang.


Aku kembali duduk di kursi taman,namun kali ini tidak sendiri.Seorang pria bernama adit menemani ku saat ini.
Dia tidak hanya menemaniku,tapi menceritakan apa saja yang dia tahu,bahkan semua yang awal nya aku lupa,aku ingat kembali.

“Ren,kamu amnesia....kamu jatuh dari tangga waktu itu..”
Aku benar-benar tidak percaya,kapan aku terjatuh,kenapa aku tejatuh,dan kenapa adit tahu semuanya.
“Dokter bilang kalau amnesia kamu bisa jadi selamanya,tapi aku yakin kamu bisa ingat semuanya ren,cinta kita terutama....”Adit menggenggam tangan ku.
“Aku...aku benar-benar ga ingat apapun dit..”Pertama kali nya aku menyebut nama pria ini,dan pertama kalinya juga aku melihat seorang pria dengan mata yang berkaca kaca,dan tak lama air mata pun mengalir di pipinya.
Aku menghapus air matanya.Dia tersenyum dan memegang tangan ku.

Aku kembali di ajak ke suatu tempat,dia meyuruhku duduk di pinggiran air sungai kecil yang mengalir.
“Pertama kali kita bertemu di sini ren,saat itu kita sama-sama menenggelamkan perahu yang terbuat dari kertas seperti itu...”Dia menunjuk seorang anak kecil yang sedang bermain perahu yang terbuat dari kertas.
Aku mencoba mengingat,tapi entah kenapa ingatan ku malah kembali ke dhani.
“Kamu pasti ingat dhani kan ren?”
“Kamu mau ketemu dhani?”
Pertanyaan yang semestinya tak perlu jawaban iya dari ku.
Aku memang ingin bertemu dhani sekarang,karena yang aku ingat jelas hanya dhani,cinta yang pernah aku pertahanin,cinta yang sebenarnya tak pernah punya hati bahkan tak berbentuk hati.

Adit mengantar aku ke sebuah rumah sakit,adit menunjuk ke suatu ruangan.Sepertinya dia menyuruhku masuk sendirian ke dalam ruangan itu.
Aku masuk dan melihat dhani tergeletak lemah,badan nya kurus.
Dia melihat ku,namun membuang muka nya.
Tak sampai 5 menit,aku berlari ke luar ruangan,
Dan dengan sigap adit sudah mendekap ku,dan aku kembali terisak.

*****
Akhirnya aku harus menerima kenyataan yang sebenarnya.Aku memang amnesia,adit adalah suamiku.
Aku memang pernah mencintai nya,setelah rasa cinta kepada dhani sedikit berkurang.
Vina menerangkan cerita dengan panjang lebar.Dia menerangkan beberapa foto.Mulai dari foto pernikahan ku dengan adit yang katanya vina yang mengatur nya,sampai acara bulan madu pun,vina yang memilihkan tempatnya untuk ku.
“Dhani kena AIDS ren...”Vina melihat ke arahku.
“Aku tahu kok vin,adit tadi siang membawa ku ke sana...”
“Ren,tuhan tahu kalau dia bukan yang terbaik buat kamu...”
“Dan tuhan tahu kalau aditlah orang yang tepat untuk ku,walau bukan orang yang aku mau..dan sekarang aku sadar,tuhan maha tahu,bahkan saat ini aku mau mencintai adit setulusnya....”
Aku menarik nafas lega,dan hari ini ingatan ku memang belum pulih benar,tapi rasa cintaku pada adit perlahan-lahan mulai pulih.
Hatiku sudah lama sakit,dan aditlah pengobatnya.

Aku mulai melangkah kembali menempuh tujuan hidupku,dengan adit,dengan suamiku.
Seseorang yang dengan setia menemaniku.
Aku tahu,kalau tidak ada pengorbanan yang sia-sia,karena tuhan tahu apa yang sudah kita lakukan,seberapa berat perjuangan ku selama 4 tahun,demi cinta semu.
Dan sekarang aku menemukan segalanya.
Cinta,kasih,bahagia,sayang,dan semua paket berbentuk hati buat ku sekarang benar-benar dari tuhan,dan aku berjanji akan menjaga pemberian tuhan ini...........

                   ^_^
NB:
Cerpen ini di tulis dari kutipan beberapa perasaan wanita..Buat Sahabat MAYA ku @Putri Widyasari thanks yaah,Kolaborasi tulisan kita pakai hati.
Sahabat maya yang belum pernah bertemu,tapi selalu mempunyai kesamaan.
Mulai dari nama yang sama dan hobi menulis kisah cinta yang sama.

Kolaborasi  @Putri Renata (@Put3Rena_Grasti)
             Dan
            @Putri Widyasari(@Puttrie3) 

Selasa, 28 Mei 2013

.............

Sepertinya kita salah menilai rasa,dan sekarang aku kecewa..........



Bentuk cinta yang semestinya berbentuk hati,berubah menjadi setetes air mata.
Mungkin ini yang dinamakan kecewa....



Maaf,
Aku tak bisa terus terusan seperti ini.
Aku lelah menjadi abu yang hanya terbang setelah kayu itu di bakar,
Aku lelah menjadi daun yang kering,yang mudah melayang jatuh ke tanah..



Kamu mungkin menganggap semua ini ilusi,
Kamu mungkin menganggap cerita yang aku tulis selama ini fiksi,
Kamu mungkin tak pernah menyadari kalau di balik ketidak tahuan mu ini ada sebentuk hati yang menderita..

Dan,itu hatiku..

PERGILAH,
TAK PERLU KAU SESALI SEMUANYA.
AKU SUDAH MENDADAK LUPA KARENA MERASA KECEWA


Aku adalah seorang puteri yang berimajinasi terlalu tinggi mungkin,
Hingga kamu sendiri tak pernah menarik ku masuk ke dalam imajinasimu.


Aku hampa,
Aku kesepian,
Aku kedinginan,
Dan aku butuh KAMU....

Jumat, 10 Mei 2013

Cerpen "Separuh Hatiku"



Mataku masih sembab,dan pikiran ku masih kacau.Aku benar benar tidak mengerti dengan perasaan ku saat ini.Diantara rasa yang semestinya harus aku buang jauh-jauh dari duluh,namun rasa yang akhirnya membuat aku terperosok semakin jauh ke sebuah rasa yang benar-benar tidak bisa aku hindari lagi.

Sudah lebih dari 24 jam aku berada dalam kamarku,kamar pribadi ku,tempat dimana aku bisa merasa tenang,bisa membuat aku merasa nyaman.Walau fikiran aku sendiri tidak seperti yang ada saat-saat sebelum 24 jam yang lalu.
Aku tak pernah menyangka,hubungan yang sudah aku pertahankan lebih dari 4 tahun ini menjadi sia –sia.

Yah,hubungan sebatas persahabatan.Persahabatan antara 2 insan,persahabatan antara 2 makhluk yang berlainan jenis.Persahabatan yang membawa aku jatuh,babak belur untuk menyimpan perasaan yang semestinya tidak boleh ada.
Aku tahu,semestinya rasa ini tidak boleh ada.Seperti komitment kita berdua dari awal.Kalau kita hanya berteman,bersahabat,kakak adik.Friend zone.Ahh,terlalu banyak ungkapan untuk kita berdua.

Dan,pada akhirnya ungkapan yang sebenanya hanya ada dalam hati aku yang tersembunyi di dalam rongga rongga kemunafikan.
Aku adalah makhluk yang paling munafik.Yang lebih pandai menutp rasa,rasa sayang dan cinta lebih tepatnya.Rasa untuk seorang Panji.

Aku tidak lupa dengan awal perkenalan aku dan panji.
Saat aku dan panji sama sama menyukai tulis menulis.Panji si penyair yang banyak menuliskan perasaan nya lewat sajak an puisi-puisi di blogger,twitter,bahkan dia sudah menerbitkan sebuah kumpulan puisi dan sajaknya.
Dan aku,penyuka tulisan fiksi,dan lebih menyukai menulis cerpen juga cerbung.
Kami berkenalan dalam suatu komunitas di dunia maya,komunitas pencinta tulis menulis dan penikmat tulisan fiksi.
Kami berdua makin akrab,bukan hanya karena panji dan aku adalah seorang penulis,tapi lebih dari itu.
Tuhan ternyata memberikan banyak kesamaan untuk kami berdua.Mulai dari warna “Putih-hitam,warna kesukaan kami berdua”.
Pencinta alunan music jazz,dan kami sama sama menggemari makanan pedas dan asam,lebih tepatnya rujak.
Aku dan panji di awal pertemuan sama sama punya kekasih.
Kekasih panji adalah wanita cantik,berkerudung,dan sangat anggun.
Dan kekasih aku adalah pria baik,tampan,dan sangat mempesona di mata aku.
Bahkan sebenarnya aku dan panji memang orang yang paling beruntung mempunyai malaikat malaikat sendiri di samping kami.

Namun,takdir berkata lain.
2 tahun pertemanan kami yang di awali dengan kebersamaan,ternyata membuat kami saling jatuh cinta.Panji juga seperti itu.
Aku tahu,walau dia tidak pernah mengatakan nya secara lansung.Aku tahu bagaimana tatapan dia kepadaku,bagaimana kekhawatiran dia,saat aku terkadang sengaja atau tidak sengaja menghilang.
Dan,akhirnya kejadian yang paling gila pun terjadi.
Saat di mana aku semestinya tidak perlu menggunakan rasa dengan panji.
Saat di perkemahan panji mencium bibirku.Panji adalah orang yang kedua setelah kekasih ku yang mencium bibir ku.
Sejak kejadian itu,panji semakin jauh dengan ku,entahlah...Mungkin saat itu dia merasa malu atau mungkin dia merasa muak dengan ku,yang mudah saja menyerahkan bibirku di cium bukan oleh kekasih nya.

Dan,akhirnya di tahun ketiga.
Panji benar benar jauh dengan ku.Mungin karena rutinitas nya atau dia sengaja menjauhiku,atau bisa jadi di sedang ingin memberikan waktu banyak untuk kekasih nya.
“Ren,lo tahu ga kalau panji ternyata mau menikah?”
Itu pertama kali nya kabar yang aku dapat dari seorang teman ku.
Aku tidak menjawab apapun,sesak rasanya di dadaku mendengar kabar yang sebenarnya tidak ingin aku dengar.

Kabar itu makin lama makin tidak terdengar lagi.
Entah pernikahan nya jadi atau tidak,aku tidak pernah peduli tentang itu.

**
 
Di tahun ke empat.
Ternyata rasa itu masih ada.
Rasa yang sudah aku buang buang ternyata masih tetap berlaku di hatiku.
Hubungan aku dengan kekasih ku yang sebenarnya baik baik saja,malah membuat aku jenuh.Hubungan lurus yang aku jalani membuat aku merasa ingin berakhir saja.Aku merasa tidak punya tantangan.
Dan benar kata sebuah ungkpan “Jika yang kita dapatkan itu dengan cara mudah,kita akan mudah juga melepaskan nya..Sebaliknya,jika yang kita dapatkan itu secara sulit,dan banyak tentangan nya,kita akan sulit buat melepaskan nya......”

Tanpa ada alasan yang jelas,aku memilih meutuskan hubungan ku dengan kekasihku.Berkali-kali dia meminta penjelasan kepadaku,aku selalu memberi alasan yang tidak penah tepat atau masuk akal.

“Bagaimanapun juga,aku akan tetap menunggu kamu ren...’’itu kata –kata adit yang terakhir sebelum meninggalkan aku sendirian.

‘’Kamu gila ren,adit itu laki-laki sempurna,kamu belum tentu bisa mendapatkan laki-laki yang seperti adit lagi..”
Hati aku mulai mengeluarkan ungkapan-ungkapan sendiri.
‘’Apa yang kamu cari ren?panji....dimana dia?mungkin sekarang dia sedang bahagia dengan keluarga baru nya...”
“Kamu bodoh ren,bodoh..”
“Kamu jahat ren..”

Aku mulai menjerit histeris,sepertinya aku benar benar gila.....

Aku terbangun dari tidur,entah sudah berapa lama aku tertidur.
Dan ternyata aku berada di bangsal rumah sakit.Bau obat-obatan mulai tercium,dan menimbulkan rasa ingin muntah.

“Kamu sudah sadar ren..”Adit berada di samping ku.
Aku baru tahu,ternyata aku pingsan di kamarku,dan ibu kost ku segera mengabari adit.Jadi,aditlah yang menunggu aku di sini.

“Kamu kangen panji ren..”adit menatap mataku.
Kulihat tatapan matanya memberi isyarat sebuah pertanyaan.Aku tak berani menjawab apapun.
“Maafin aku ren..Aku yang salah..”
Aku menatap adit,air mata menetes di pipinya.Ini pertama kali nya aku melihat adit menangis.
4 tahun kebersamaan kami,namun adit tak pernah lemah seperti hari ini.
Wajah nya yang ceria setiap bertemu aku,berubah menjadi rasa bersalah.
Adit tak pernah seperti ini,bahkan saat aku memutuskan untuk berpisah pun,tak ada riak-riak kesedihan dari nya,walau aku tahu dari hatinya ada rasa kecewa saat itu juga.

“Aku yang sudah menyuruh panji menjauhi kamu..Saat camping di perkemahan itu, aku melihat kalian berdua,dan aku lihat kemesraan di antara kalian berdua..Aku tidak ingin kehilangan kamu ren......”

Ucapan adit membuat aku merasa marah saat itu.
Namun,aku tidak bisa berkata apa-apa lagi.
“Tolong,,tinggalin aku sendiri dit..”
Adit segera keluar dari bangsal yang aku tempati.

Sejak saat itu,adit tak pernah datang lagi menjenguk ku.Aku hanya menerima beberapa buah-buahan yang di kirim dari dia.
Bunga mawar putih kesukaan aku dan dia.

Dokter bilang keadaan ku sudah pulih.
Ibu kost yang menjemputku pulang.Aku sengaja tidak mengabari keluargaku tentang keadaan ku ini.Aku tidak ingin mengkhawatirkan keluarga ku.
Sesampai di tempat kost ku,Aku bertemu dengan dini kekasih panji.
Dia memeluk ku,aku hanya terpaku dan terdiam.
“Panji menitipkan ini untuku ren...”
Aku menerima sebuah sapu tangan.Aku ingat itu memang sapu tangan ku.

“Panji mana..”
Dini tidak menjawab pertanyaan ku.

“Panji mana din,mana dia...kalian memang sudah menikah,tapi aku boleh kan bertemu dia sekali aja..”

“Ren,maafin aku...”
“Aku tidak pernah menikah dengan panji,kami memang berencan untuk menikah setahun yang lalu.Namun,panji ternyata mencintaimu ren...Aku..aku memaksa dia untuk tidak mengejarmu,karena aku terlalu cinta dengan panji...dan....”Dini diam tak menerukan ucapan nya.
Aku menggeleng tidak percaya....
“Dan kenapa?kenapa?”

Dini memeluk ku.
“Panji bunuh diri ren....”

Aku menjatuhkan tubuhku ke lantai,sapu tangan ku yang baru aku terima dari dini pun melayang entah kemana.
Air mata mulai menetes di pipi ku.
Entahlah saat ini aku ingin menyusul panji rasanya.
**
Aku mengusap-usap bantal ku.
Bantal yang basah karena air mataku.

Aku tahu sudah hapir 3 jam mungkin adit di kamarku.Kami tidak saling bicara sepatah kata pun.
“Kamu cinta aku dit...”Aku mulai mengucapkan perkataan tanpa melihat ke arah nya.
“Lebih dari sekedar cinta ren...”Jawban singkat yang membuat aku menegok ke arah nya.
“Seandainya aku hanya bisa memberi separuh hati ku buat kamu,apa kamu masih mau mencintai ku..”Ucapku.
“ren,tuhan memberi kita sepasang mata,sepasang kaki,sepasang tangan,tapi tuhan memang memberi kita 1 hati bukan sepasang...Kamu memberi aku separuh hati dan separuh lagi untuk panji kan..Aku bisa menerima nya ren..asal kamu membagi nya rata..”
Adit memegang jari tangan ku dan megepalnya.
Aku menatap nya,kali ini aku benar benar merasa tenang,seperti saat pertama kali kami saling jatuh cinta.
“kamu maafin aku kan ren..?”
Aku mengangguk.
Aku tahu,seandainya aku berada di posisi adit atau dini.
Aku akan memepertahan kan apa yang memang aku ingi pertahan kan.
Cinta aku,kekasih aku....
Dan panji,dia bukanlah orang yang pengecut.
Tapi,mungkin panji terlalu mendalami sebuah syair atau cerita fiksi nya.
Cerita fiksi yang semestinya hanya menjadin sebuah cerita fiksi.
Di mana di dunia nyata,cerita fiksi hanyalah ilusi semata dari pengarang nya.

Aku menikah dengan adit.
Dan kami sering datang ke pemakaman panji.
Kami tahu,panji bisa melihat kami berdua.
Aku meberi nama jagoan pertama ku “Panji”.Adit tak pernah merasa keberatan.Bahkan mungkin separuh hatiku buat panji jagoan ku.
Dan separuh lagi,buat adit suami ku.

Jumat, 03 Mei 2013

Jawaban ‘apa kabar’ mu untukku

Maaf aku tak membalas pesanmu. Kau tanyakan apa kabarku ya?baiklah,begini.kabarku baik-baik saja.kau percaya?
hahaha..oke oke,aku ceritakan yang sebenarnya. Begini,saat ini aku memang baik-baik saja.ya,sampai tadi pun aku masih mengingatmu.aku sedang di rumah kakakku.kau ingat,kau sering main ke sini.kau ingat,kau pernah berjanji pada ibuku di sini.sudahlah, kau tak perlu terlalu keras mengingat.memang kejadiannya sudah lama dan mungkin bagimu tak begitu penting. Oke,sampai mana tadi?ya..aku di rumah kakakku dan terus dibayangi kamu.kau tiba-tiba datang menyapa.kalau dulu mungkin aku masih beranggapan ini tanda-tanda jodoh.hehe… Mungkin kau bertanya-tanya kenapa aku tak membalas pesanmu.jarang-jarang ya aku begini.apa aku terlalu sibuk?bukan pastinya.bermain dengan keponakanku tak kan membuatku sesibuk itu.tapi ya,hmm,begini,terakhir aku mengobrol denganmu,hari itu aku terduduk lemas.ya,aku baru tahu aku telah ditipu habis-habisan olehmu.dadaku sesak lagi,mataku basah lagi.nah,setelah hari itu,aku melogikakan hatiku.aku tak melarangnya mengingatmu atau memakinya agar namamu mati di hatiku.tidak.itu tak akan berhasil,aku sudah mencobanya.aku biarkan saja ia memikirkan apa yang ingin ia pikirkan,sambil aku terus mencari kebahagiaan yang lain.sekarang aku telah lebih baik,hatiku sudah tertata.ada sedikit trauma,tapi tak mengapa,aku pastikan aku tak kan fobia cinta.lalu,mengapa aku tak mau membalas pesanmu?aku tak mau hatiku berantakan lagi.oya,kau juga harus tahu,aku tak peduli pada hubunganmu dengannya.silakan bersenang-senang semaumu,tak kan kuganggu.tapi tolong,jangan datang padaku ketika hubunganmu sedang kacau.jangan sapa aku ketika kau tengah bosan di harimu dan dia terlalu sibuk untuk meladenimu.kau setuju?

by  http://bida-dari-hati.tumblr.com/page/2